Sabtu, 12 November 2016

11/12/2016 06:25:00 PM

 

Krokodil Drugs adalah salah satu jenis narkoba dengan efek yang sangat mengerikan. Narkoba jenis ini akan mengubah pecandunya menjadi mayat hidup yang berjalan, mnyerupai Zombie, hingga berakhir pada kematian. Narkoba jenis ini berasal dari Rusia, dan saat ini sudah mulai masuk di Indonesia. "Narkoba jenis krokodil asal Rusia ditemukan dan didapatkan di daerah wilayah Ibukota DKI Jakarta, kemudian Jawa Barat," kata Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial, Sabtu (29/10/2016).

Rusia merupakan Negara pengguna narkoba terbanyak di dunia. Namun pemerintah Rusia berhasil menekan pertumbuhan dan peredaran narkoba. Dengan keberhasilan pemerintah Rusia dalam menekan pertumbuhan dan peredaran narkoba, berakibat pada sulitnya untuk mendapatkan Heroin. Kalaupun ada bisa dipastikan harganya sangat mahal. Dari sini timbullah ide dari para pengguna dan pecandu narkoba untuk meracik narkoba sendiri. 

Krokodil drug ini sendiri merupakan sebutan orang Rusia untuk Narkoba jenis desomorfin buatan sendiri. Krokodil merupakan zat adiktif pengganti heroin yang sangat terkenal di Rusia. Efeknya yang 8-10 kali lebih kuat dari morfin (zat sama yang digunakan dalam heroin).
 

Krokodil merupakan alternatif yang sangat murah untuk menggantikan harga heroin yang mahal, karena obat ini hanya menghabiskan biaya 6 sampai 8 dolar (Rp 50ribu-70ribu) per injeksi, dibandingkan dengan biaya heroin sebesar 150 dolar (Rp 1,3juta) sekali suntik.
Krokodil dibuat dari campuran berbagai bahan seperti kodein, bensin, thinner, asam klorida, dan fosfor merah. Adalah asam klorida yang menyebabkan kerusakan pada kulit. Salah satu alasan orang membuatnya karena obat dapat dibuat di rumah, dengan biaya yang murah tanpa memerlukan laboratorium mewah.


Krokodil adalah narkoba yang terbuat dari campuran senyawa, yang digunakan dalam proses pembuatan desomorphine. Narkoba itu tidak disaring, sering mengandung konsentrasi tinggi yodium, yang dapat mengganggu sistem endokrin. Narkoba jenis ini menyebabkan gangguan otot, fosfor, yang menyerang jaringan tulang, dan admixtures berbahaya logam berat seperti seperti besi, seng, timah dan antimony. Hasilnya, sistem saraf, ketidakseimbangan mineral, dan radang hati dan ginjal terganggu. 


Jika Anda menyuntikan obat ini, kulit akan berubah menjadi kehijauan dan bersisik seperti buaya. Ini terjadi karena pecahnya pembuluh darah dan kematian jaringan di sekitarnya. Jika sudah begitu, cara satu-satunya untuk mengatasi ini adalah amputasi. Jika pecandu narkoba ini sudah sangat kecanduan, maka daging beserta kulit pengguna akan jatuh seperti meleleh dari tubuh. Tak hanya itu, narkoba ini juga menyebabkan pneumonia, keracunan darah, kerusakan arteri bahkan meningitis.

#JauhiNarkobaSekarangJuga

#LindungiGenerasiMudaDariBahayaNarkoba

Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar